Selasa, 10 Mei 2011

Perbedaan antara Pasar Tradisional dan Pasar Modern

Pasar tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli serta ditandai dengan adanya transaksi penjual pembeli secara langsung dan biasanya ada proses tawar-menawar yang terjadi. Kebanyakan menjual kebutuhan sehari-hari seperti bahan-bahan makanan berupa ikan, buah, sayur-sayuran, telur, daging, kain, pakaian, barang elektronik, jasa dan lain-lain. Selain itu, ada pula yang menjual kue-kue dan barang-barang lainnya. Pasar seperti ini masih banyak ditemukan di Indonesia, dan umumnya terletak dekat kawasan perumahan dan perkampungan agar memudahkan pembeli untuk mencapai pasar. Sisi negatif dari pasar tradisional adalah keadaannya yang cenderung kotor dan kumuh sehingga banyak orang yang segan berbelanja disana. Beberapa pasar tradisional yang “legendaris” antara lain adalah pasar Beringharjo di Jogja, pasar Klewer di Solo, pasar Johar di Semarang. Pasar tradisional di seluruh Indonesia terus mencoba bertahan menghadapi “serangan” dari pasar modern.

Pasar modern tidak banyak berbeda dari pasar tradisional, namun pasar jenis ini penjual dan pembeli tidak bertransakasi secara langsung melainkan pembeli melihat label harga yang tercantum dalam barang (barcode), berada dalam bangunan dan pelayanannya dilakukan secara mandiri (swalayan) atau dilayani oleh pramuniaga. Barang-barang yang dijual, selain bahan makanan makanan seperti; buah, sayuran, daging; sebagian besar barang lainnya yang dijual adalah barang yang dapat bertahan lama, seperti piring, gelas, pisau, kipas, dan lain-lain. Berbeda dengan pasar tradisional yg identik dengan lingkungannya yang kotor, pasar modern justru kebalikannya. Maka dari itu, masyarakat sekarang cenderung memilih pasar modern sebagai tempat belanja guna memenuhi kebutuhan sehari-hari. Contoh dari pasar modern adalah pasar swalayan, hypermarket, supermarket, dan minimarket.

Perbedaan Staff dan Worker

Perbedaan Staff dan Worker


STAFF  adalah mereka yang dalam Struktur Organisasi Perusahaan menjabat jabatan yang mempunyai kewajiban, tanggung jawab dan wewenang untuk membantu memikirkan melaksanakan kebijaksanaan perusahaan dalam usaha mencapai dan melancarkan kemajuan perusahaan.
Adapun kriteria Staf adalah sebagai berikut:
a.   Mereka yang menduduki jabatan Struktural dalam Organisasi perusahaan.
b.  Mereka yang mempunyai kewajiban, tanggung jawab, dan wewenang terhadap  kebijaksanaan perusahaan
c.   Mereka yang mendapatkan upah yang lebih besar dari pada pekerja lainnya.
d.  Mereka  yang  mendapat fasilitas yang lebih baikdari pada pekerja lainnya.

Staff  yang termasuk dalam golongan jabatan tertentu adalah mereka yang memiliki tanggung jawab sebagai pemikir, perencana, pelaksana dan pengendali jalannya perusahaan yang waktu kerjanya tidak dapat dibatasi menurut waktu kerja yang ditetapkan perusahaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Worker  adalah mereka  yang bekerja sebagai tenaga kerja langsung (buruh atau pekerja lapangan) dan mungkin bekerjanya sewaktu ada project, memang worker lebih berat kerjanya bahkan system pembayarannya pun bisa sesuai dengan kerjanya yang berat itu.
Adapun kriteria worker sebagai berikut :
1. Self Driven (memiliki inisiatf pribadi yang kuat)
2. Motivated (memiliki motivasi yang tinggi)
3. Action oriented (berorientasi pada aktifitas, bukan rutinitas)
4. Responsible (memiliki tanggung jawab tinggi atas pekerjaannya)
5. Team player (ber-sinergi dengan baik didalam team)

Ciri-ciri umum knowledge worker adalah mereka haus belajar, dan terus mengembangkan pengetahuannya, sehingga kontribusi terhadap perusahaan pun terus meningkat seiring dengan meningkatnya pengetahuan. 
Tantangan utama bagi organisasi adalah bagaimana meng-identifikasi, menarik, mengembangkan dan mempertahankan (tidak hanya fisik, tetapi juga kinerja) dari para Knowledge Worker.