Selasa, 04 Desember 2012

PENGARUH KEBUDAYAAN TERHADAP PEMBELIAN DAN KONSUMSI

1. Pengertian Kebudayaan 

Kebudayaan dalam bahasa Inggris disebut culture. Kata tersebut sebenarnya berasal dari bahasa Latin = colere yang berarti pemeliharaan, pengolahan tanah menjadi tanah pertanian. Dalam arti kiasan kata itu diberi arti “pembentukan dan pemurnian jiwa”. Sedangkan kata budaya berasal dari bahasa Sansekerta yaitu kata buddayah. Kata buddayah berasal dari kata budhi atau akal. Manusia memiliki unsur-unsur potensi budaya yaitu pikiran (cipta), rasa dan kehendak (karsa). Hasil ketiga potensi budaya itulah yang disebut kebudayaan. Dengan kata lain kebudayaan adalah hasil cipta, rasa dan karsa manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

2. Pengaruh Kebudayaan Terhadap Perilaku Konsumen

Pengertian perilaku konsumen menurut Shiffman dan Kanuk (2000) adalah perilaku yang diperhatikan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan mengabaikan produk, jasa, atau ide yang diharapkan dapat memuaskan konsumen untuk dapat memuaskan kebutuhannya dengan mengkonsumsi produk atau jasa yang ditawarkan.

Selain itu perilaku konsumen menurut Loudon dan Della Bitta (1993) adalah proses pengambilan keputusan dan kegiatan fisik individu-individu yang semuanya ini melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan, menggunakan, atau mengabaikan barang-barang dan jasa-jasa.

PENGARUH INDIVIDU

Secara biografis individu memiliki karakteristik yang jelas bisa terbaca, seperti usia, jenis kelamin, status perkawinan, yang semua itu memiliki hubungan signifikan dengan produktivitas atau kinerja  dalam suatu organisasi dan merupakan isu penting dalam dekade mendatang. Dari kajian beberapa bukti riset, memunculkan kesimpulan bahwa usia tampaknya tidak memiliki hubungan dengan produktivitas. Dan para pekerja tua  yang masa kerjanya panjang akan lebih kecil kemungkinannya untuk mengundurkan diri. Demikian pula dengan karyawan yang sudah menikah, angka keabsenan menurun, angka pengunduran diri lebih rendah serta menunjukkan kepuasan kerja yang lebih tinggi daripada karyawan yang bujangan. 
Setiap individu pun memiliki kemampuan yang berbeda, kemampuan secara langsung mempengaruhi tingkat kinerja dan kepuasan karyawan melalui kesesuaian kemampuan – pekerjaan. Dari sisi pembentukan perilaku dan  sifat manusia, perilaku individu akan berbeda di karenakan oleh kemampuan yang dimilikinya juga berbeda. Pembelajaran merupakan bukti dari perubahan perilaku individu. Pembelajaran terjadi setiap saat dan relatif permanen yang terjadi sebagai  hasil dari pengalaman.

sumber : http://dickyragkick.blogspot.com/2011/10/pengaruh-individu.html

Senin, 03 Desember 2012

Sumber Daya Konsumen dan Pengetahuan

1. Sumber Daya Konsumen
Sumber daya konsumen adalah segala sumber daya yang mempengaruhi konsumen untuk membeli barang atau jasa. Sumber daya konsumen ada 3 macam, yaitu :
  1.  Sumber daya ekonomi adalah segala sesuatu sumber daya yang dimiliki baik yang tergolong sumber daya alam maupun potensi sumber daya manusia yang dapat memberikan manfaat.
  2. Sumber daya sementara adalah sumber daya yang bisa menghemat waktu, keinginan manusia ingin membeli barang dan jasa yang tujuananya menghemat waktu yang ada.
  3. Sumber daya kognitif adalah  sumber daya perencanaan dan pengambilan keputusan seorang konsumen terhadap apa yang ingin dibelinya.
2. Pengetahuan 
pengetahuan adalah ilmu yang didapat tentang apa yang di fokuskan dari berbagi informasiyang disini berkaitan dengan fungsi konsumen.
 
Pengetahuan konsumen terbagi tiga :
 
1.      Pengetahuan produk
Adalah pengetahuan yang di dapat dari informasi –informasi yang ada di kemasan maupun dari yang lain - lain.
 
2.      Pengetahuan pembelian
Pengetahuan pembeli yaitu fungsi dan manfaat dari pembelian ini apa.
 
3.      Pengetahuan pembelian (letak)
Adalah Letak  dan lokasi barang itu berada.
 
 
 

Kepribadian Nilai dan Gaya Hidup

A. Kepribadian
1. Pengertian Kepribadian
 Kepribadian adalah karakteristik psikologis seseorang yang menentukan dan merefleksikan bagaimana seseorang merespon lingkungannya. Kepribadian merupakan ciri watak seorang individu yang konsisten yang mendasari perilaku individu. Kepribadian sendiri meliputi kebiasaan, sikap, dan sifat lain yang kas dimiliki seseorang. Tapi kepribadian berkembang jika adanya hubungan dengan orang lain. Dasar pokok dari perilaku seseorang adalah faktor biologis dan psikologisnya. Kepribadian sendiri memiliki banyak segi dan salah satunya adalah self atau diri pribadi atau citra pribadi.

2. Faktor-faktor kepribadian

a. Faktor keturunan 
Keturunan merujuk pada faktor genetis seorang individu. Tinggi fisik, bentuk wajah, gender, temperamen, komposisi otot dan refleks, tingkat energi dan irama biologis adalah karakteristik yang pada umumnya dianggap, entah sepenuhnya atau secara substansial, dipengaruhi oleh siapa orang tua dari individu tersebut, yaitu komposisi biologis, psikologis, dan psikologis bawaan dari individu.  

b. Faktor lingkungan 
Di mana seseorang tumbuh dan dibesarkan; norma dalam keluarga, teman, dan kelompok sosial; dan pengaruh-pengaruh lain yang seorang manusia dapat alami. Faktor lingkungan ini memiliki peran dalam membentuk kepribadian seseorang. Sebagai contoh, budaya membentuk norma, sikap, dan nilai yang diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya dan menghasilkan konsistensi seiring berjalannya waktu sehingga ideologi yang secara intens berakar di suatu kultur mungkin hanya memiliki sedikit pengaruh pada kultur yang lain. Misalnya, orang-orang Amerika Utara memiliki semangat ketekunan, keberhasilan, kompetisi, kebebasan, dan etika kerja Protestan yang terus tertanam dalam diri mereka melalui buku, sistem sekolah, keluarga, dan teman, sehingga orang-orang tersebut cenderung ambisius dan agresif bila dibandingkan dengan individu yang dibesarkan dalam budaya yang menekankan hidup bersama individu lain, kerja sama, serta memprioritaskan keluarga daripada pekerjaan dan karier.  

B. Pengertian Nilai
1.Nilai adalah sesuatu yang berharga, bermutu, menunjukkan kualitas, dan berguna
bagi manusia. Sesuatu itu bernilai berarti sesuatu itu berharga atau berguna
bagi kehidupan manusia. 

C. Gaya hidup
Gaya hidup didefinisikan sebagai cara hidup yang diidentifikasikan oleh bagaimana orang menghabiskan waktu (aktivitas), apa yang mereka anggap penting dalam lingkungannya (ketertarikan), dan apa yang mereka pikirkan tentang diri mereka sendiri dan juga dunia di sekitarnya (pendapat) . Gaya hidup hanyalah salah satu cara mengelompokkan konsumen secara psikografis. Gaya hidup pada prinsipnya adalah bagaimana seseorang menghabiskan waktu dan uangnya. 

Kepribadian dan gaya hidup adalah naluri alamiah yang merupakan atribut atau sifat-sifat yang berada pada sifat manusia, bagaimana cara manusia berfikir, faktor lingkungan sebagai sebuah objek pengaruh dalam menentukan pola berfikir manusia, dan juga faktor pendapatan yang membentuk manusia pada pola-pola konsumerisme. 

sumber : http://parlinnndungan.blogspot.com/2011/12/kepribadian-nilai-dan-gaya-hidup.html 
 

 

Evaluasi Alternatif Sebelum Pembelian

1. Proses pengambilan keputusan pada konsumen
A. Setelah konsumen menerima pengaruh dalam kehidupannya maka merekas amapai pada keputusan membeli atau menolak produk. 
Pemasar dianggap berhasil kalau pengaruh-pengaruh yang diberikannya menghasilkan pembelian dan atau dikonsumsi oleh konsumen. Keputusan konsumen, tingkatan-tingkatan dalam pengambilan keputusan, serta pengambilan keputusan dari sudut pandang yang berbeda bukan hanya untuk menyangkut keputusan untuk membeli, melainkan untuk disimpan dan dimiliki oleh konsumen.

B. Konsep Keputusan
Keputusan adalah suatu pemilihan tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif. bilas eseorang dihadapkan pada dua pilihan, yaitu membeli dan atau tidak membeli tapi memilh membeli, maka dia ada didalam posisi membuat keputusan. semua orang mengambil keputusan setiap hari didalam hidupnya tanpa disadari. Dalam proses pengambilan keputusan, konsumen harus melakukan pemecahan masalah dalam kebutuhan yang dirsakan dan keinginannya untuk memenuhi kebutuhan dengan konsumsi produk atau jasa yang sesuai.
Tiga tingkatan dalam pemecahan ini adalah :

1. Pemecahan Masalah yang Mensyaratkan Respons yang Rutin.
Keputusan yang diambil tidak disertai dengan usaha yang cukup untuk mencari informasi dan menentukan alternatif. Kebiasaan berjalan secara otomatis, perilaku seseorang merupakan respon terhdap rutinitas karena dilakukan berulang-ulang seringkali tanpa disadari. Pemcahan masalah dengan proses yang tidak berbelit-belit (terbatas). Pemecahan masalah ini menyebabkan seseorang tidak peduli dengan ada tidaknya informasi dengan mengunakan kriteria yang kurang lebih sudah terbentuk, uuntuk mengevaluasi kategori produk dan mereknya. Tidak mengevaluasi setiap atribut dan fitur produk

2. Pemecahan Masalah dengan Proses yang Tidak Berbelit-belit (Terbatas)
Pemecahan masalah ini menyebabkan seseorang tidak peduli dengan ada tidaknya informasi dengan menggunakan kriteria yang kurang lebih sudah terbentuk, untuk mengevaluasi kategori poduk dan mereknya. Tidak mengeveluasi setiap atribut dan fitur produk dalam memilih mana yang sesuai dengan kebutuhannya.

3. Pemecahan Masalah yang Dilakukan dengan Upaya yang Lebih Berhati-hati dan Penuh Pertimbangan (Pemecahan Masalah yang Intensif).
Di tingkat ini konsumen memerlukan informasi yang relatif lengkap untuk membentuk kriteria evaluasi dan kriteria yang baku. prosesnya lebih rumit dan panjang mengikuti proses tradisional. Mulai dari sadar akan kebuthan,  motivasi untuk memenuhi kebutuhan, mencari informasi, mengembangkan alternatif, memilih satu dari berbagai alternatif dan memutuskan untuk membeli. Terutama menyangkut produk yang gampang terlihat orang lain dan sangat mempengaruhi citra diri sosial seseorang (significant others : orang lain yang signifikan mempengaruhi kehidupan seseirang, terutama citranya).
 
2. Analisis Pengambilan Keputusan oleh Konsumen
Ada empat sudut pandang dalam menganalisis pengambilan keputusan konsumen :

a. Sudut Pandang Ekonomis
Konsumen sebagai orang yang membuat keputusansecaa rasional, yang mengetahui alternatif produk yang tersedia dan harus mampu membuat peringkat dari setiap alternatif yang ditentukan, dipertimgbangkan dari kegunaan dan kerugiannya serta harus dapat mengidentifikasiakan satu alternatif yang terbaik, disebut "economic man". Tidak realistis karena :
- Manusia memiliki keterbatasan kemampuan, kebiasaaan, dan gerak.
contoh : orang yang tidak terampil komunikasi danmalas bertanya.
- Manusia dibatasi oleh nilai-nilai dan tujuan
contoh : seorang perempuan yang ingin menghangatkan badan tidak harus pergi ke kota untuk membeli segelas kopi hangat, cukup dengan membuat kopi hangat untuk memenuhi tujuannya.
- Manusia dibatasi oleh pengetahuan yang mereka miliki
Tidak semua informasi mengenai produk bisa mereka pahami, kriteria evaluasi yang ingin mereka bentuk pun tidak akan setepat economic man. Konsumen tidak membuat keputusan yan rasional, tetapi keputusannya yang cukup baik.

b. Sudut Pandang Pasif
Sudut pandang ini berlawanan dengan sudut pandang ekonomis, konsumen pada dasarnya pasrah pada kepentingan sendiri dan menerima secra pasif usaha-usaha promisi dari para pemasar. Konsumen dianggap sebagai pembeli yang impulsive dan irrasional. Kelemahannya adalah pandangan ini tidak mempertimbangkan kenyataan bahwa konsumen memainkan peranan penting dalam setiap pembelian yang dilakukan, baik dalam mencari informasi tentang berbagai alternatif produk, maupun dalam menyeleksi produk yang akan memberikan kepuasan.

c. Sudut Pandang Kognitif
Konsumen sebagai cognitiv man atau sebagai problem solver. Konsumen merupakan pengolah informasi yang selalu mencari dan mengevaluasi informasi tentang produk dan gerai. Pengolah informasi selalu berujung pada pembentukan pilihan, terjadi inisiatif untuk membeli atau menolak poduk. Cognitive man berdiri diantara economic man dan passive man, seringkali cognitive man punya pola respon terhadap informasi yang berlebihan dan seringkali mengambil jalan pintas, untuk memenuhi pengambilan keputusannya (heuristic) pada keputusan yang memuaskan.

d. Sudut Pandang Emosional.
Menekankan emosi sebagai pendorong utama, sehingga konsumen membeli suatu produk. Favoritisme buktnya adalah seseorang berusaha mendapatkan produk favoritnya, apapun yang terjadi. Benda-benda yang menimbulkan kengangan juga dibeli berdasarkan emosi. Anggapan emotional man itu tidak rasional adalah tidak benar. Mendapatkan produk yang membuat perasaannya lebih baik merupakan keputusan yang rasional.
3. Aspek-aspek Pemilihan Keputusan
a. Produk yang murah - produk yang mahal
b. Pembelian yang sering -  pembelian yang jarang
c. Kelas produk dan merek kurang terkenal - kelas produk dan merek terkenal
d. Pembelian dengan pertimbangan - pembelian dengan tanpa pertimbangan
e. Pencariann yang kurang matang - pencarian intensif.
 
sumber : http://satriasayangpapa.blogspot.com/2012/11/evaluasi-alternatif-sebelum-pembelian.html 
 

PEMBELIAN

Pembelian
Pembelian adalan penemuan sumber dan pemesanan bahan, jasa dan perlengkapan. Tujuan utamanya adalah memperoleh bahan dengan biaya serendah mungkin yang konsisten dengan kualitas dan jasa yang dipersyaratkan. Fungsi dari pembelian untuk memastikan bahwa ada keseimbangan persediaan bahan dengan tingkat inventaris sehingga perusahaan dapat mempertahankan posisi labanya sepanjang menyangkut biaya bahan. 
Proses pembelian barang ada 5, yaitu :
  1. Permintaan pembelian
  2. Pemilihan pemasok 
  3.  Penempatan order pembelian
  4. Penerimaan barang 
  5. Pencatatan transaksi pembelian
Permintaan pembelian adalah contoh suatu aktifitas yang merupakan satuan pekerjaan yang ditujukan untuk memicu bagian pembelian melakukan pengadaan barang sesuai dengan spesifikasinya. 

sumber : http://library.binus.ac.id/eColls/eThesis/Bab2/2009-2-00383-MN%20Bab%202.pdf